PEKANBARU, wartapilar –

Salah satu rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025, Diskominfostandi Kota Bekasi bersama PWI Bekasi Raya mengikuti kegiatan Sarasehan Nasional Media Massa dengan mengusung tema “Preservasi Jurnalisme Sebagai Pilar Demokrasi Digital”.

Acara ini berlangsung dihari ketiga HPN dengan menghadirkan pembicara sejumlah tokoh penting di dunia pers Indonesia, antara lain Ketua Dewan Pengawas TVRI, Agus Sudibyo, Sekretaris Dewan Pakar PWI Pusat, Nurjaman Muchtar, Ketua Dewan Pakar PWI Pusat, Dhimam Abror, dan Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat, yang digelar di Hotel Mutiara Merdeka , Kampung Bandar, Pekanbaru, Riau, Sabtu (8/2/2025).

Sarasehan Nasional Media Massa ini, membahas tantangan dan peluang jurnalisme dalam menghadapi disrupsi digital yang semakin pesat. Dimana Google dan Facebook menguasai sekitar 75-80% dari total belanja iklan digital nasional, hal ini semakin menunjukkan bahwa media sosial dan platform digital menjadi kekuatan utama dalam perekonomian iklan di Indonesia, yang secara tidak langsung telah menantang eksistensi media mainstream. Juga tentang fenomena berita hoaks yang marak di media sosial, yang sering kali memecah belah masyarakat dan merusak integritas demokrasi.

Media sosial menjadi platform penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas, dan media tradisional harus mampu memanfaatkan media sosial sebagai alat distribusi yang efektif tanpa kehilangan kualitas dan integritas informasi.

Namun demikian, meskipun media tradisional menghadapi tantangan berat di tengah disrupsi digital, jurnalisme yang berbasis pada etika, kualitas, dan tanggung jawab tetap memiliki peran yang tak tergantikan.

Oleh karena itu, industri media harus terus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan dinamika pasar, tetapi tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar jurnalisme yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat. Wartawan dituntut untuk lebih kritis dan adaptif terhadap perubahan teknologi.

Sementara itu, Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat yang juga merupakan Presiden Direktur Ayo Media Group, menyampaikan kekhawatirannya terkait masa depan jurnalisme di era digital.

Ia menegaskan bahwa dalam kondisi saat ini, banyak media online yang menghadapi serangan siber, dengan serangan dari berbagai pihak yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Sebagai penutup, para narasumber sepakat bahwa meskipun tantangan bagi jurnalisme semakin besar, upaya preservasi dan adaptasi dengan teknologi harus dilakukan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip dasar jurnalisme yang berfokus pada etika, akurasi, dan keberagaman. (Uc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *